Temannya Teman Ku Yang Hyper

0

Kisah ini bermula ketika aku bertemu dengan cewek bernama Suci yang satu kost dengan teman wanitaku bernama Sisca. Umurnya lebih tua 2 thn dari aku dan kuliah di perguruan tinggi di kota Yogyakarta. Waktu itu aku masih duduk di semester 4 di salah satu satu Universitas terkenal dikota yang sama. Awalnya dia tampak cuek ketika pertama kali bertemu.
Sis" aku minta rokoknya dong.."

Itu rokoknya si Tyo" si Sisca menjawab
Mas aku minta satu ya"
Oh..ambil aja"  kataku
Setelah dia mengambil rokok, dia langsung menuju ke kamarnya..
Pertemuan kedua, aku baru bisa berkenalan dengannya dan ternyata Suci orangnya sangat asik diajak ngomong. Sekilas aja"dia berkulit putih mulus dengan rambut sebahu dan kira-kira tinggi 160 cm dan berat 50 kg dengan ukuran bra 34C, yang merupakan ukuran favoritku. Aku dengar dari Sisca bahwa si Suci baru saja putus dari pacarnya setelah 3 tahun berpacaran. Jadi kupikir ini kesempatanku utk mendekatinya, dan memang aku masih jomblo saat itu.

Setelah seminggu sejak pertemuan kedua, aku bertemu Sisca dalam perjalanan ke kampus"
Tyo" kamu dapat salam dari mbak Suci", si Sisca berkata
Oke deh, salam balik ya, dan bilang kalau malam minggu nanti mau aku ajak jalan", aku jawab sambil mengacungkan jempol.

Memang sih, tampangku gak ganteng-ganteng amat ,tinggi 170 cm dan berat 55 kg, tapi kata mantan cewek-cewekku aku termasuk tipe cowok romantis dan perhatian.
Dan pada malam minggu yang aku janjikan, aku datang ke kostnya Sisca atau kostnya Suci. Aku agak kaget ketika melihat Suci sudah siap menunggu aku (he..he..GR) di kamar Sisca dengan kaos ketat sehingga membentuk dua tonjolan di dada dan celana panjang yang benar-benar serasi. Setelah menghabiskan satu batang rokok akhirnya aku keluar dengan Suci. Segera aku nyalakan motor kesayanganku Astrea 800, dan kupersilakan Suci untuk naik. Dalam perjalanan.

Ci, pegangan pinggangku nanti jatuh lho" aku memancing pembicaraan.
Ih" dia mencubit dan langsung berpegangan pada pinggangku.
Kita makan dulu terus nonton ya,Ci , aku berkata lagi
Aku nurut aja,Tyo".terserah kamu aja, dia menjawab
Akhirnya kita makan lesehan di daerah jalan Solo dan dilanjutkan nonton Bioskop 21 di kota itu. Selama di bioskop itu, saya mencoba memegang tangannya dan ternyata dia tidak menolak. Ingin rasanya melanjutkan gerilya di dalam bioskop itu tapi rasanya sulit karena pada malam itu bioskop terisi penuh oleh penonton. Sehingga aku hanya bisa mengelus-ngelus jari jemarinya yang sangat lentik sambil membayangkan Punyaku di pegang dan dibelai oleh jarinya.

Jam 23.30, pertunjukkan film sudah selesai dan akan dilanjutkan dengan pertunjukkan midnight. Aku dan Suci berjalan menuju parkiran motor dengan bergandengan tangan layaknya orang pacaran. Berhubung malam terasa dingin dan Suci tidak memakai jacket akhirnya aku menawarkan jacket yang aku pakai.
" Ci, ini pakai jacket ku" aku berkata
Dia mengambil jacketku dan berkata " Kamu nanti kedinginan,Tyo"
" Gak papa"kan ada kamu yang bikin hangat ", jawabku sambil cengengesan.
" Kamu ternyata genit juga ya".", dia memukulku sambil naik ke motor.
Kira kira 20 menit, akhirnya kita sampai di kostnya Suci tapi ternyata kostnya sudah dikunci. Terlihat mobil ibu kost parkir di depan kostnya yang membuat Suci agak takut.
" Wah gawat".ada ibu kostku", dia berkata pelan
" Terus gimana ", aku bertanya dan berharap dia menjawab akan tidur di kostku. Dan ternyata dugaanku tidak meleset..

" Tyo,bisa gak aku tidur di tempatmu aja" ", Suci bertanya dengan nada lemah.
" Dengan senang hati".tuan putri", aku menjawab sambil sedikit membungkuk.
Dan tak lama kemudian kami sampai di kontrakanku di daerah Demangan, aku mengontrak bersama 3 orang teman kuliahku yang kebetulan mereka sedang pulang kampung. Suci kupersilahkan masuk ke kamarku dan aku ke dapur untuk mengambil sebotol air putih untuk minum (atau untuk mencuci"..).
" Kamarmu bersih dan rapih juga ya", kata Suci ketika aku masuk kamar.
" Ahh"itu belum aja, nanti kan juga berantakan", jawabku dengan senyum meng-goda.
" Ci, kamu tidur di tempat tidur aja, biar aku di lantai pake kasur lipat" sambil membuka lemari mengambil kaos untuk Suci.

" Nich kaos buat ganti, nanti bajumu kusut lagi".,Ci" , seraya menyodorkan kaos hitam yang cukup besar.
Terus terang aja, aku memang berniat untuk "mencobanya" tapi tidak kali ini karena kurasa terlalu cepat menurutku. Karena aku yakin kalo dia sudah tidak perawan lagi apalagi dia sudah berpacaran lebih dari 3 tahun. Dan kurasa pacarnya goblok kalo tidak pernah merasakan tubuh Suci yang putih dan mulus serta body sexy ditambah payudara yang indah.Beberapa saat kemudian, Suci keluar dari kamar mandi hanya mengenakan kaos hitamku tanpa mengenakan celana panjangnya yang ditinggalkan di kamar mandi.
Aku agak kaget, tapi aku pura-pura tidak kaget supaya dia nggak malu sambil berkata, "Ci, apa kamu mau pakai celana pendekku ".

" Udah gak usah repot-repot, aku biasanya kalo tidur juga begini kok" sambil menyulut rokok dan duduk di sampingku yang sedang menonton siaran Liga Inggris di salah satu stasiun televisi nasional.
Akhirnya kami terlibat pembicaraan yang mengasyikkan dan tak terasa sudah jam 3.00 pagi dan Suci beranjak ke tempat tidur. Oh"akhirnya aku bisa bernapas lega karena sejak Suci duduk disampingku, si "junior" ku berdiri terus seakan-akan dia tau ada mangsa di sebelahnya"he..he. Akupun segera menggelar kasur lipatku dan mencoba tidur sambil membayangkan betapa nikmatnya bila si "junior" dapat masuk ke dalam "veggy"nya Suci.
Kira-kira 30 menit, disaat aku akan tidur, Suci bangkit dari tempat tidur lalu duduk di pinggir tempat tidur. Aku segera bangun dan," ada apa, Ci ", sambil bangun dari tidur. Katanya dia tidak bisa tidur entah kenapa. Akhirnya dengan posisi aku duduk di samping tempat tidur dan Suci masih duduk di tepinya, kami ngobrol lagi. Entah setan apa"tiba2x aku beranikan diri untuk bangun dan mencium keningnya.

Ternyata dia diam saja dan ciumanku kulanjutkan ke pipi dan bibirnya. Kemudian dengan perlahan aku bangkit dan duduk disisinya sambil terus mencium bibirnya dengan lidahku mulai menyerang rongga mulutnya untuk bertemu dengan lidahnya yang mulai membalas permainanku. Semakin lama permainan lidahnya semakin liar diiringi dengan dengusan nafasnya yang mulai tidak teratur. Aku tahu kalo Suci mulai terangsang, dan pelan2x mulai ku belai payudaranya yang terasa semakin kencang dari luar kaosnya.
" Ah..oh".oh".", suaranya merangsang ketika aku mulai menciumi lehernya yang putih dan harum itu.
" Oh".oh"oh".oh".", Suci semakin terangsang ketika tangan kananku sudah masuk kedalam kaosnya dan membuka pengait BH-nya.

Kemudian ketika pengait BH-nya telah terbuka, Suci dengan cepat membuka kaos yang dipakai dan melemparkannya jauh2x. Seketika itu juga aku melihat dua gunung kembar yang putih dengan puting berwarna merah muda serta tubuh putih tanpa cacat yang sangat menggairahkan. Tanpa menunggu lama, ku mulai penjelajahanku ke dua bukit kembar itu. Mula2x lidahku menjilat puting sebelah kanan sambil tangan kiriku memilin puting sebelah kiri dan terdengar lirih,"Oh"..uh".trus, tyo".ah"..".
Aku sengaja membuat Suci melayang didalam kenikmatan, dengan terus menjilat dan mengulum payudara dan daerah dekat ketiak yang merupakan salah satu daerah erotis wanita pada umumnya. Kucium bau harum tubuhnya yang membuat aku lebih terangsang dan "junior"ku semakin tegak berdiri.
" Tyo".ohhh".enak"trus".", erangannya bertambah keras"
" Isap trus"..yang kanan".ohhhh"..ahh"..".

Secara perlahan aku jilati daerah belakang kupingnya agar Suci bertambah nafsunya. Dan benar saja, tak lama kemudian dia mulai meraba daerah selangkanganku dan mulai meremas "junior" ku dari luar celana pendekku.
" Tyo"buka celananya", sambil menarik celana pendek dan cd ku.
" Ohh".", sambil dia memegang "junior"ku yang berukuran sedang2x saja.
Suci mulai mengocok dan meremas "junior"ku dengan lembut yang membuat nafsuku semakin naik dan naik lagi.
" Tyo".ayo masukkin".aku udah gak tahan lagi"."
" Sabar, Ci".aku belum puas menjelajahi tubuhmu"."
" Kamu nikmati aja,Ci"..aku akan buat kamu melayang".",kataku untuk menunda coitus.
Karena dalam prinsipku, aku tidak akan memasukkan "junior"ku sebelum aku men"jilmek" dan di"karaoke" terlebih dulu.

Hanya suara lenguhan dan erangan yang keluar dari mulut Suci ketika jilatanku mulai turun kearah perut dan pinggangnya. Dengan posisi terlentang dan kaki terjuntai ke lantai, Suci terus menggeliat tidak karuan. Ciuman dan jilatanku terus turun dan telah sampai di selangkangannya yang masih tertutup CD. Kucium CD-nya dan terasa sudah basah yang menandakan Suci sudah sangat terangsang. Pelan2x kutarik CD-nya sambil kuangkat kedua kakinya untuk memudahkan melepas CD-nya. Setelah CD-nya terbuka terlihatlah vagina yang merah serta daging kecil ditengahnya yang mengkilat karena sudah basah oleh cairan birahinya dan ditumbuhi bulu yang tipis dan rapi. Kujulurkan lidahku untuk mencicipi cairah birahinya tetapi tiba2x.

" Mau apa kamu"tyo", dia bertanya dengan mata yang sudah sayu karena menahan birahinya.
" Apa kamu belum pernah di "jilmek",Ci ", aku bertanya dengan keheranan.
" Belum".kan kotor, tyo", dia menjawab sambil bangkit untuk duduk ditepi tempat tidur.
Aku tidak menjawab dan terus menjilati vaginanya yang harum dan menggugah selera. Tak lama kemudian terdengar suara," Ahhhh"..geli banget, tyo".tapi enak".". Dengan bertumpu dengan kedua sikunya, Suci melihat aku sedang menjilati vaginanya. Kubuka lebar kedua kakinya agar aku lebih mudah untuk menjilat vaginanya dan menghisap klitorisnya.

" Uhhh".enak banget,tyo"..Ohhh"..terus".
" Yes"yes".ohhh"..ahhh"..ahhhhhh"..uhh..".
Hanya suara itu yang terdengar di kamarku, aku semakin semangat untuk dapat memuaskan Suci dengan meng"oral"nya. Kira2x 10 menit aku jilati dan hisap vaginanya yang legit itu, akhirnya Suci mencapai klimaksnya.
" Ahhh".trus"ahhh".bentar lagi ku keluar"..ohhhh".".
Sambil menahan kepalaku agar tidak lepas pangkal pahanya, akhirnya dia menjerit tertahan sambil mengangkat pantatnya.

" Ohhh".tyo"aku keluar"..".
" Gila kamu".enak banget"..".
Jari tengahku mulai aku masukkan dan kukocok ke dalam vaginanya sambil terus menjilati cairan putih yang keluar sampai tidak tersisa lagi.
" Tyo".udah"ah", Suci mengeluarkan suaranya sambil menarik kepalaku dari jepitan pahanya.
Aku berdiri dan tanpa menunggu, Suci langsung memasukkan Punyaku yang sudah tegang ke dalam mulutnya. Punyaku terasa hangat dalam rongga mulutnya. Dia mulai menjilati dan mengulum Punyaku dengan perlahan seakan-akan dia menikmati sebuah es cream yang lezat rasanya.
" Ohh"enak,Ci".", aku mendesah.Semakin lama gerakan mulutnya semakin cepat mengocok Punyaku dan benar2x membuat aku sedikit kewalahan. Aku takut kalo saja tak bisa menahan keluarnya air maniku, sehingga aku meminta Suci untuk menjilati kantong biji pelerku.

" Ci"..ci"ahhhh"oooohhhhhh", erangku sambil menahan air maniku agar tidak keluar dulu. Kulihat Suci dengan telaten menjilati dua bolaku dan batang Punyaku.
Terlihat kedua pipinya kempot ketika menghisap dan mengocok Punyaku sambil jemarinya bergerilya di kantong biji pelerku. Lebih dari 15 menit, dia meng"karaoke"ku, tetes keringat yang mulai membasahi tubuhnya dan air ludahnya diseputar bibirnya yang sedang terlihat asik dengan mainannya.
" Masukkin punyamu sekarang, tyo"..", dia berkata
Suci langsung memposisikan dirinya terlentang dengan kedua kakinya ditekuk dan dibuka lebar. Aku mulai menaiki dirinya dan pelan2x kumasukkan "junior"ku ke dalam gua yang hangat.
Ahhhhhh""".mmmm", suara Suci ketika batang Punyaku mulai masuk kedalam vaginanya. Kutekan terus perlahan Punyaku dan akhirnya"
Ohhhh"..mpff".ooohhh".",suaranya ketika Punyaku sudah mentok. Perlahan mulai kukocok Punyaku dan makin lama semakin cepat. Kedua tangan Suci memeluk pinggangku seakan akan takut Punyaku lepas dari vaginanya.
Oh".enak banget, tyo"lebih cepet".".
Dua puluh menit sudah berlalu dan..

Aku mau keluar"tyo"terus", desahannya semakin membuat aku tambah mempercepat kocokannku. Dan akhirnya dengan mencakar pinggangku dan mengangkat pantatnya, Suci berteriak ," Ah"aku keluar, tyo". Terasa cairannya membasahi batang Punyaku dan terasa hangat.
Selanjutnya, Suci kuangkat tanpa mencabut Punyaku yang masih berada di dalam vaginanya. Sekarang posisi Suci berada diatasku dengan posisi jongkok dan mulai menaik turunkan pantatnya. Keringat mulai menetes dari dahi dan tubuhnya dan membuat dia semakin menggairahkan.
Oh"mmm"oh".", gumamnya sambil terus goyang turun naik dan sesekali membuat gerakan memutar serta gerakan maju mundur yang membuat Punyaku seperti dipijat dan diperas.
Uhh"enak banget, Ci "

Ya"goyang terus".".aku mulai melenguh karena terasa enak sekali.
Oh, tyo"aku mau keluar lagi", sambil mempercepat gerakannya.
Akhirnya pertahanannya jebol untuk yang kedua kali bersamaan dengan ia menekan memeknya dalam2x sampai Punyaku mentok selanjutnya ia rebah diatasku. Napasnya tidak teratur dengan mata tertutup menikmati orgasme yang kedua dan membuat ia lemas. Padahal hanya sepuluh menit saja Suci dengan posisi diatas.
Udah capek, Ci" ", aku bertanya
Udah"tapi enak banget, tyo"dan aku mau lagi"
Kupikir gila juga nich cewek, udah dua kali orgasme ternyata dia belum puas juga.
Ci, apa kamu belum pernah seenak ini " ".
Belum", Suci menjawab singkat sambil berdiri dan mengambil kaos untuk menyeka keringat di tubuhnya dan memeknya yang basah.
Setelah selesai menyeka keringatnya, Suci langsung menungging di depanku dan dengan nada menggoda dia berkata, " Ayo"tyo..aku udah siap ".
Melihat memek yang merah ada didepan mataku dan sangat menggairahkan, aku langsung bangkit dan memposisikan diri untuk menusuknya dari belakang. Dan"
Oh"yes", Suci melenguh ketika Punyaku mulai masuk kedalam memeknya.
Tyo"puaskan aku"oh"
Kocok yang kenceng"oh"

Kira2x hanya tiga menit kemudian Suci mengalami orgasme yang ketiga dan sepertinya dia masih ingin mendapatkan orgasme beberapa kali lagi. Tanpa memperlambat kocokanku, Suci mendapatkan orgasme yang keempat dalam posisi Doggy Style.
Tubuhku sudah basah oleh keringat, tapi rasa orgasmeku masih terasa jauh sehingga aku minta istirahat dulu sejenak. Kembali aku tiduran dan Suci ada disampingku. Suci tidak diam begitu saja tapi dia mengocok Punyaku sambil sesekali mengulum dan menjilati batang Punyaku yang masih berdiri dengan tegaknya.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top