Temannya Teman Ku Yang Hyper 2

0

Setelah satu batang rokok kuhabiskan, Suci kuminta untuk memiringkan posisi tidurnya karena aku akan menyetubuhinya dari arah belakang. Dengan kaki kanannya kuangkat agar aku bisa memasukkan Punyaku ke dalam memeknya yang sudah agak kering sehingga terasa rapat kembali.
Oh"ah"mmm", kembali suara Suci yang merangsang terdengar lagi.
Enak, tyo"kamu hebat"
Kukocok terus memeknya dan kira 10 menit kemudian terasa aliran air maniku mulai memenuhi batang Punyaku, dan"

Ci, aku udah mau keluar"nich.." suaraku bergetar sambil menahan orgasmeku
Keluarin di dalam apa diluar"oh "
Di dalam aja, tyo"aku lagi gak subur"oh" jawabnya sambil terengah-engah.
Tahan dulu, tyo"ahh".aku juga mau keluar lagi", nadanya agak keras menandakan Suci juga hampir mencapai orgasmenya yang kelima kalinya.
Oh"trus"trus"kocok terus", erangnya, sambil tanganku mengocok clitorisnya untuk menambah sensasi orgasmenya.

Akhirnya kami keluar bersamaan dan kusemprotkan air maniku sebanyak-banyaknya didalam memeknya sekuat tenaga dan Suci mencakar pahaku yang melukai pahaku. Terlihat sekali Suci menikmati orgasmenya dengan memejamkan matanya sedangkan Punyaku kubiarkan masih berada di dalam memeknya beberapa saat dan terasa vaginanya menyedot-nyedot Punyaku seakan tidak mau ada air maniku yang tersisa. Tiba2x dia bangkit dan langsung menjilati sisa air maniku yang ada di batang Punyaku.
Oh"Ci"geli banget", aku berteriak sambil menggelijang menahan rasa geli.
Makasih ya, tyo"udah buat aku puas banget".", dia berkata sambil tersenyum.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 akhirnya aku dan Suci tertidur tanpa mengenakan sehelai benang pun dan secara tidak langsung mulai malam itu kami berpacaran. Aku sudah dapat membayangkan kalo hari2x esok akan dipenuhi oleh kenikmatan yang tiada tara yang diberikan oleh pacarku, Suci.
Masa liburan kuliah sudah habis, dan aku sedang dalam perjalanan kembali ke Yogya dari ibukota dengan menggunakan kereta api. Diperjalanan aku membayangkan akan bertemu kembali dengan pacarku, Suci. Bayangan akan hangatnya tubuh Suci di ranjang memadu kasih dan birahi. Sudah hampir 2 minggu aku tidak bertemu dengannya. Cairan maniku serasa sudah penuh dan siap untuk ditembakkan ke dalam vaginanya.
Akhirnya jam 5 pagi kereta telah sampai di stasiun Tugu, aku turun dan mencari sosok pacarku, Suci yang menjemputku. Tiba2x aku dikagetkan oleh pelukan dari belakang tubuhku dan kutahu adalah Suci.Tanpa rasa sungkan dia menciumku di lihat orang banyak yang ada di stasiun itu.
Tyo"aku kangen banget".", dengan nada manja, Suci merangkulku
I miss you too, Ci"..", sambil kuberi ciuman di pipinya

Selanjutnya kami berjalan ke tempat parkir motor sambil berangkulan mesra seakan-akan sudah lama tidal bertemu.
Kita, langsung ke tempatku atau mau kemana, Ci", aku bertanya, dan dengan cepat Suci menjawab, " Gimana kalo kita ke Kaliurang dulu"". Dan aku tahu, dia menginginkan suasana yang berbeda untuk memadu kasih.
Kira2x perjalanan ke Kaliurang kita tempuh dalam waktu 45 menit, dan langsung cek in di villa langganan kami. Kamar berukuran 4 m x 5 m dengan tempat tidur yang besar dan sofa dilengkapi teras yang menghadap Gunung Merapi yang menambah suasana romantis. Segera aku mandi untuk membersihkan badan agar terasa lebih bugar. Selagi aku sedang handukkan, tiba2x pintu kamar mandi terbuka, dan kulihat Suci sudah dalam keadaan tanpa sehelai benangpun dan berjalan menghampiri aku.
Tyo"aku mau ini", sambil tangannya memegang "junior" ku yang masih tertidur. Dan selanjutnya, Suci berjongkok di hadapanku dan langsung menjilati seluruh batang Punyaku. Sepertinya dia merindukkan bukan hanya diriku tapi juga Punyaku.
Ohh"Ci"auw", erangku ketika dia mulai memasukkan Punyaku ke dalam rongga mulutnya dan terasa hangat dan basah batang Punyaku. Suci terus mengocok Punyaku dalam mulutnya dan sesekali dijilatinya batang dan kantong pelirku. Punyaku semakin berdiri tegak tapi Suci sepertinya belum puas dan terus mengulumnya. Kadang Punyaku dimasukkan dalam mulutnya sampai menyentuh tenggorokannya. Air ludahnya sudah berlumuran di tepi bibirnya dan membuat aku benar2x tak tahan dengan perlakuannya.
Ci"stop,Ci"aku gak tahan"

Dia diam saja dan semakin mempercepat kocokan mulutnya.
Ci"aku keluar"ahh".uhhh".", jeritanku tertahan, dan akhirnya air mani yang tersimpan hampir 2 minggu tumpah semua ke dalam mulutnya. Suci masih belum melepaskan Punyaku dari mulutnya, dan terlihat air maniku keluar dari sisi bibirnya karena tidak tertampung di dalam rongga mulutnya. Kakiku sampai bergetar menahan sensasi yang dibuat olehnya. Suci menjilati Punyaku hingga bersih dan dia menjilati air maniku yang tersisa di tepi bibirnya untuk ditelannya. Setelah itu, dia langsung mandi dan memintaku untuk istirahat sejenak sambil minum kopi sebelum dilanjutkan ronde berikutnya.

Lima belas menit berlalu dan akhirnya Suci keluar dari kamar mandi dengan tubuh bugil. Rambut yang sebahu agak basah yang membuat wajahnya lebih menggairahkan. Kemudian dia membakar sebatang rokok dan duduk di atas tempat tidur. Setelah menyeruput kopi yang tersisa, aku langsung menuju sofa di samping tempat tidur dan tercium bau harum dari tubuh Suci. Tidak lama kemudian, dengan badan yang tidak tertutup apa-apa Suci bangkit dari tempat tidur dan menghampiriku. Ia langsung naik keatas sofa dan berdiri di hadapanku dengan vagina yang merah dan ditumbuhi jembut tercukur rapih. Aku tahu yang dia mau, perlahan aku jilati memeknya dan kuhirup bau khas yang keluar dari memeknya. Kedua tangannya memegangi kepalaku dan kadang-kadang menjambak rambutku serta mendorong kepalaku agar lebih menempel di memeknya.
Oh"jilat trus, tyo", suaranya lirih terdengar.


Dengan posisi kepala seperit itu, kurasa rasa nikmat yang kuberikan tidak maksimal sehingga aku minta Suci untuk duduk di sofa dengan kedua kakinya diangkat dan dibuka lebar-lebar. Suci kemudian duduk dan segera kucium bibirnya dan lidahku mulai bergerilya dalam mulutnya. Lidah kami bertautan sedang tanganku mulai menjamah kedua bukit yang terasa kencang dengan putting yang telah berdiri tegak minta di kulum. Setelah puas bermain lidah di dalam rongga mulutnya, kemudian secara perlahan-lahan lidahku mulai menelusuri leher jenjangnya menuju belakang telinganya. Sepertinya Suci sudah tidak dapat menahan gelora birahinya.
Uhh"Tyo, puaskan aku".jilat lagi memekku".ohh"."
Lidahku mulai turun ke perut dan bermain sebentar di lubang pusarnya dan terus kucium pangkal pahanya tanpa menyentuh memeknya yang membuat Suci sedikit marah.
Ayo Tyo"jilat memekku"!! ", dengan nada agak keras.

Aku diam saja, dan terus melanjutkan menjilati kedua betisnya dan turun ke jari2x kakinya. Satu persatu jarinya kujilat dan kuhisap yang menambah sensasi birahinya. Dia sudah terlihat tidak sabar dengan jarinya sudah mengocok sendiri klitorisnya sambil terus mengeluarkan suara yang merangsang. Pada saatnya jilatanku mulai naik kembali ke arah pahanya yang akhirnya sampai ke memeknya yang sudah basah sekali. Kujilati memeknya secara perlahan dan kadang2x klitorisnya ku sentuh dengan ujung lidahku.
Ohh..tyo"isap klitku"please"
Aku udah gak tahan, tyo"terus"
Kedua tangannya memegangi dan menekan kepalaku sehingga membuat aku kesulitan untuk bernapas. Lidahku terus menjilati klitnya sembari jari tengahku terus menusuk-nusuk lubang memeknya. Sekitar 15 menit, aku menjilati memeknya dan akhirnya Suci berteriak dan menggeliat menandakan dia sudah mencapai orgasmenya yang pertama.

Tyo".aku keluar".uh"enak banget, tyo"
Keringat terlihat mengalir di tubuhnya dan matanya menjadi sayu setelah orgasme yang diinginkan telah tercapai.
Kemudian aku berdiri tepat didepannya, dan Punyaku langsung dipegang dan dimasukkan ke mulutnya. Nafsunya seperti sudah mencapai puncaknya, Suci mengulum dan mengocok Punyaku dengan cepat. Perlakuannya membuat aku bertahan sekuat tenaga agar air maniku tidak keluar lebih dulu. Sepertinya dia tahu hal itu, segera dia memposisikan diri menungging di sofa tersebut dengan kaki kiri ditekuk di atas sofa. Segera kuhunjamkan Punyaku dari belakang sekuat tenaga dan sampai terasa menyentuh dinding rahimnya.

Ahh"Punyamu oh", tyo"."
Trus"kocok yang kenceng"tyo", Suci mengerang keenakaan
Setiap kali Punyaku menusuk memeknya, bersamaan pula Suci menggerakkan mundur pantatnya sehingga Punyaku dapat masuk ke rongga memeknya secara maksimal.
Plek..plek..plek", bunyi yang terdengar antara pantatnya dan selangkanganku bertemu. Tak lama Suci sudah mendapatkan orgasmenya yang ke-2 dan aku tahu bahwa perjalananku masih panjang karena Suci tak akan puas bila hanya mendapatkan orgasmenya kurang dari 5 kali.

Peluh sudah membasahi tubuhku dan kakiku terasa lemas karena harus menyetubuhinya dengan posisi berdiri. Tanpa melepaskan Punyaku, aku pegang perutnya dan aku putar sehingga Suci berada membelakangiku sedangkan aku duduk di sofa. Sekarang Suci berada diatasku dan menduduki Punyaku dengan kedua kakinya diangkat ke sofa. Dengan posisi seperti ini, aku dengan leluasa dapat meremas kedua payudaranya dan mengocok klitnya. Suci mulai menaik turunkan pantatnya sambil sesekali bergerak maju mundur dan memutar. Kembali Punyaku seraya di peras dan dipijit sedemikian nikmatnya.
Enak, tyo"", belum sempat ku jawab dia sudah berkata lagi, " Jangan keluar dulu ya, tyo"aku masih mau lagi"ohh.."

Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan semakin tidak karuan menandakan orgasmenya yang ketiga sudah hampir dekat. Kupercepat kocokanku di klitorisnya dan satu tanganku lagi meremas-remas payudaranya.
Trus remas tetek-ku, tyo"yang keras"kocok klitku".trus"
Aku udah hampir keluar lagi".oh"uh"oh"." ceracaunya sudah tak terkendali.
Hampir 20 menit, aku melakukannya dengan posisi ini dan akhirnya kurasakan cairan hangat keluar dari vaginanya dan membasahi seluruh batang Punyaku. Dengan napas tersenggal-senggal, akhirnya Suci orgasme lagi.
Tyo"aku keluar lagi"nikmat banget".trima kasih ya"
Lalu ia berdiri ,terlihat cairannya menetes keluar dari memeknya, untuk mengambil segelas air dan diteguknya. Kemudian ia masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil sambil membersihkan vaginanya.
Aku masih duduk disofa dengan "junior" ku masih berdiri tegak sambil menghisap sebatang rokok Mild. Suci keluar dari

kamar mandi dan menghampiriku, serta jongkok di hadapanku. Kembali dia menjilati Punyaku, hanya sebentar dan dia naiki ke pangkuanku sambil mengarahkan Punyaku ke lubang memeknya.
Bless" perlahan-lahan Punyaku masuk ke dalam memeknya yang terasa kering karena baru saja dibersihkan.
Uh"aku akan buat kamu puas, Ci ", setelah kurasakan Punyaku mentok di dalam memeknya. Perlahan Suci menggoyangkan pantatnya sambil ia menghisap rokokku yang belum habis. Diselingi ciuman di bibirnya, pelan-pelan tapi pasti memeknya mulai mengeluarkan cairan pelumas sehingga gerakkan keluar masuk Punyaku semakin lancar.
Tyo"aku kok bisa kuat seperti ini "
Pacarku yang dulu gak pernah sekuat ini ", akhirnya Suci baru bicara mengenai kehidupan seksnya dengan pacarnya terdahulu.

Aku tidak menjawab pertanyaannya tapi kupercepat gerakanku mengocok memeknya dengan menahan bongkah pantatnya yang sexy. Tidak lama kemudian erangan dan lenguhannya mulai terdengar lagi.
Oh"trus"entotin aku yang cepet, tyo"oh"."
Jika gerakanku berhenti, maka Suci yang menaik turunkan pantatnya sehingga rasa nikmatnya tidak terputus. Dengan irama yang semakin lama semakin cepat, Suci akhirnya mendapatkan orgasmenya yang keempat.
Tyo"aku keluar lagi"nikmat"uh"
Ayo"tyo, keluarin punyamu"kita keluar bareng ya"
Segera aku angkat tubuhnya dan kugendong dia dengan kakinya menjepit pinggangku sementara tanganku menyangga pantatnya. Sambil berjalan ke arah tempat tidur, kunaik turunkan pantatnya sehingga aku menyetubuhinya dengan posisi berdiri. Ku pepetkan tubuhnya dengan dinding dekat tempat tidur sambil terus kuhunjamkan Punyaku keluar masuk memeknya. Ternyata dengan posisi seperti ini, Suci bisa mendapatkan rangsangan yang hebat dan dia mendapatkan orgasmenya yang kelima.
Tyo"aku udah keluar lagi"aku udah puas, tyo"

Sekarang giliran kamu"ayo, tyo"aku udah capek", dengan nada lirih seperti sudah tidak ada tenaganya lagi.

Selanjutnya, Suci kurebahkan di kasur dan ku entot dengan gaya konvensional. Kedua kakinya diangkatnya dan di buka lebar-lebar agar Punyaku dapat menusuk memeknya dengan leluasa. Aku memang sudah tidak tahan ingin memuntahkan air mani yang dari tadi sudah ingin menjebol pertahananku. Kukocok dengan cepat dan keras, dan tidak terasa keringat sudah membasahi tubuhku dan menetes ke tubuh Suci. Terdengar suara Suci yang tidak karuan serta napas yang tersenggal-senggal menambah suasana menjadi lebih menggairahkan. Lima belas menit aku kocok terus, akhirnya pertahananku jebol juga ," Oh"Ci"aku mau keluar"."
Ya, tyo"aku juga mau keluar"kocok terus".Ohhh".

Suci menggelijang dan mengangkat pantatnya menandakan dia sudah keluar terlebih dulu sedangkan aku baru keluar kira2x tiga detik kemudian. Tiga kali tembakan air maniku didalam memeknya dan kubiarkan Punyaku didalam memeknya dan terasa menyedot-nyedot Punyaku. Sebelum Punyaku mengecil, Suci bangkit dan mengulum Punyaku dan terasa sangat geli sekali. Ini adalah ritual kebiasannya setelah aku mengalami ejakulasi setiap kali kami bersetubuh. Dengan tersenyum, dia berkata, " Kamu bener-bener hebat, tyo".
Aku mau main di teras nanti malam, tyo", dia berkata sambil melepaskan Punyaku setelah puas menjilatinya hingga bersih kembali.
Dan akhirnya kami tertidur dengan tubuh telanjang sambil berpelukan untuk mempersiapkan pertempuran selanjutnya yang pasti lebih melelahkan.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top